Madmomos.com – Supaporn Chaiyaporn meraih gelar Ratu Kecantikan Thailand 2025 di Bangkok pada 27 September 2025. Simak perjalanan, kontroversi, dan dampak kemenangannya.
Supaporn Chaiyaporn Sabet Gelar Ratu Kecantikan Thailand
Supaporn Chaiyaporn, model berusia 24 tahun, dinobatkan sebagai Ratu Kecantikan Thailand 2025 dalam ajang Miss Thailand di Bangkok, Sabtu (27/9/2025). Kompetisi yang digelar di Impact Arena ini menarik perhatian publik dengan pesona, bakat, dan kontroversi seputar standar kecantikan. Kemenangan Supaporn menandai perubahan tren menuju inklusivitas, dengan fokus pada kecerdasan dan dampak sosial. Ajang ini disiarkan langsung melalui platform streaming dan televisi nasional Thailand.
Baca juga: Penampilan Dramatis Miley Cyrus di Pemotretan Terbaru Curi Perhatian
Supaporn Chaiyaporn: Bintang Baru Ratu Kecantikan Thailand
Supaporn Chaiyaporn, berasal dari Chiang Mai, berhasil mengungguli 49 kontestan lainnya untuk meraih gelar Ratu Kecantikan Thailand 2025. Lulusan jurusan komunikasi Universitas Chulalongkorn ini dikenal karena kampanye lingkungannya, termasuk proyek pelestarian hutan mangrove. Dengan tinggi 175 cm dan pengalaman modeling internasional, Supaporn memukau juri dengan jawabannya tentang pemberdayaan perempuan di sesi tanya jawab.
“Kecantikan bukan hanya soal wajah, tetapi bagaimana kita menginspirasi perubahan,” ujar Supaporn dalam pidato kemenangannya. Kemenangannya ini membawa hadiah senilai 2 juta baht (sekitar Rp950 juta), kontrak modeling, dan kesempatan mewakili Thailand di ajang Miss Universe 2025 di Dubai.
Perjalanan Menuju Gelar Ratu Kecantikan Thailand
Ajang Miss Thailand 2025, yang diselenggarakan oleh Thai Entertainment Group, menampilkan serangkaian tahap kompetisi, mulai dari sesi bakat, busana tradisional, hingga gala malam. Supaporn unggul di kategori busana tradisional dengan gaun sutra khas Chiang Mai yang dirancang oleh desainer lokal. Ia juga memenangkan penghargaan “Miss Photogenic” berkat penampilannya di media sosial, yang mendapat ribuan dukungan di platform X.
Kompetisi ini diikuti oleh kontestan dari berbagai provinsi Thailand, dengan usia 18-28 tahun. Menurut panitia, lebih dari 10.000 pendaftar diseleksi sebelum memilih 50 finalis. “Kami mencari wanita yang tidak hanya cantik, tetapi juga cerdas dan berpengaruh,” ujar ketua juri, Dr. Narisa Srisuk, mantan Ratu Kecantikan Thailand 2005.
Kontroversi dan Tren Inklusivitas
Gelar Ratu Kecantikan Thailand 2025 tidak lepas dari kontroversi. Sebagian netizen di X mempertanyakan standar kecantikan yang masih menekankan fisik, meskipun panitia mengklaim fokus pada kecerdasan dan dampak sosial. Beberapa kritikus menyebutkan bahwa kriteria tinggi badan dan usia membatasi keberagaman kontestan. “Sudah saatnya ajang ini lebih inklusif, termasuk untuk wanita dengan latar belakang non-tradisional,” tulis seorang pengguna X.
Namun, kemenangan Supaporn menandai langkah maju. Ia menjadi kontestan pertama dari Thailand Utara yang memenangkan gelar ini dalam satu dekade. Kampanyenya untuk lingkungan dan pemberdayaan perempuan mencerminkan tren global menuju kecantikan yang bertanggung jawab. “Gelar Ratu Kecantikan Thailand harus jadi platform untuk perubahan nyata,” kata Supaporn, menekankan visinya untuk mempromosikan pendidikan STEM bagi anak perempuan.
Dampak Sosial dan Ekonomi Ajang Miss Thailand
Ajang Miss Thailand tidak hanya tentang kecantikan, tetapi juga memiliki dampak ekonomi signifikan. Menurut Asosiasi Pariwisata Thailand, acara ini menarik lebih dari 500.000 penonton secara langsung dan online, meningkatkan pendapatan sektor pariwisata sebesar 500 juta baht (sekitar Rp237 miliar). Bangkok, sebagai tuan rumah, mendapat sorotan internasional, memperkuat posisinya sebagai pusat mode dan hiburan Asia.
Selain itu, gelar Ratu Kecantikan Thailand membuka peluang bagi Supaporn untuk menjadi duta merek dan filantropi. Ia berencana meluncurkan inisiatif “Green Future Thailand”, yang fokus pada penanaman pohon dan edukasi lingkungan. “Saya ingin gelar ini memberi dampak jangka panjang,” ujarnya dalam wawancara pasca-kemenangan.
Perbandingan dengan Ajang Kecantikan Global
Gelar Ratu Kecantikan Thailand 2025 menempatkan Supaporn sebagai kandidat kuat di Miss Universe 2025, yang akan digelar di Dubai pada Desember 2025. Thailand memiliki sejarah sukses di ajang internasional, dengan dua gelar Miss Universe (1965 dan 1988). Supaporn akan bersaing dengan kontestan dari lebih dari 100 negara, termasuk pemenang Miss USA dan Miss Indonesia.
Tren inklusivitas juga terlihat di ajang global. Miss Universe kini menghapus batasan usia dan memperbolehkan peserta yang sudah menikah atau memiliki anak, sebuah langkah yang diadopsi sebagian oleh Miss Thailand. “Kami belajar dari dunia untuk membuat kompetisi lebih relevan,” kata panitia Miss Thailand. Supaporn diharapkan membawa isu lingkungan ke panggung global, sejalan dengan tema Miss Universe 2025, “Harmony in Diversity”.
Respon Publik dan Media Sosial
Kemenangan Supaporn memicu beragam reaksi di media sosial. Di X, tagar #MissThailand2025 dan #SupapornChaiyaporn menjadi trending, dengan lebih dari 200.000 unggahan dalam 24 jam. Penggemar memuji karisma dan dedikasinya terhadap isu lingkungan, sementara beberapa menyayangkan kurangnya representasi dari kelompok minoritas. “Supaporn adalah inspirasi, tapi ajang ini perlu lebih banyak keberagaman,” tulis seorang komentator..
Baca juga: Burberry Luncurkan Koleksi Bernuansa Festival Musik dengan Sentuhan Budaya Inggris
Media lokal Thailand, seperti Bangkok Post, memuji acara ini sebagai “perayaan kecantikan modern”. Namun, beberapa artikel menyoroti perlunya reformasi dalam kriteria penilaian untuk mencerminkan nilai-nilai inklusivitas yang lebih luas. Diskusi ini mencerminkan pergeseran budaya di Thailand, di mana kecantikan kini lebih dikaitkan dengan intelektualitas dan tanggung jawab sosial.
Persiapan Supaporn untuk Miss Universe
Sebagai Ratu Kecantikan Thailand 2025, Supaporn akan menjalani pelatihan intensif menjelang Miss Universe. Ini termasuk kursus public speaking, pelatihan catwalk, dan pengembangan proyek sosial. Ia juga akan bekerja sama dengan desainer ternama Thailand untuk merancang gaun nasional yang mencerminkan budaya Chiang Mai. “Saya ingin dunia melihat keindahan Thailand melalui lensa keberlanjutan,” ujarnya.
Menurut analis kecantikan, Supaporn memiliki peluang besar di Miss Universe karena kombinasi pesona, kecerdasan, dan platform sosialnya. “Dia membawa narasi yang kuat tentang lingkungan, yang relevan dengan isu global,” kata Maria Preta, jurnalis mode Thailand. Namun, ia akan menghadapi persaingan ketat dari kontestan Amerika Latin dan Asia Tenggara, yang dikenal kuat di ajang internasional.
Gelar Ratu Kecantikan Thailand Jadi Simbol Perubahan
Supaporn Chaiyaporn meraih gelar Ratu Kecantikan Thailand 2025 di Bangkok, menandai era baru dalam kompetisi kecantikan dengan fokus pada inklusivitas dan dampak sosial. Kemenangannya membawa harapan untuk perubahan positif, terutama melalui kampanye lingkungan dan pemberdayaan perempuan. Dengan persiapan menuju Miss Universe 2025, Supaporn diharapkan mengangkat nama Thailand di panggung dunia. “Gelar ini adalah awal untuk membuat perubahan nyata,” ujar Supaporn. Ke depan, ajang ini diharapkan terus berkembang untuk mencerminkan nilai-nilai keberagaman dan keberlanjutan.