Burberry memperkenalkan koleksi bernuansa festival musik untuk musim dingin 2025, mengusung akar budaya Inggris dengan desain jaket parka dan syal kotak-kotak. Simak detailnya!
Baca juga: Seragam KAI Rancangan Anne Avantie: 5 Fakta Unik yang Mencerminkan Cinta Nusantara
Burberry Hadirkan Koleksi Bernuansa Festival Musik
Pada 26 September 2025, Burberry meluncurkan koleksi bernuansa festival musik untuk musim dingin 2025 di London, Inggris. Koleksi ini, yang dirancang oleh Chief Creative Officer Daniel Lee, mengusung identitas budaya Inggris melalui desain jaket parka, syal kotak-kotak, dan mantel lapangan yang terinspirasi dari suasana festival musik seperti Glastonbury. Diluncurkan melalui peragaan busana di London Fashion Week, koleksi ini menarik perhatian pecinta mode dengan pendekatan modern yang tetap setia pada warisan merek.
Latar Belakang Koleksi Bernuansa Festival Musik
Burberry, rumah mode mewah asal Inggris, kembali menegaskan identitasnya melalui koleksi bernuansa festival musik yang dirilis sebagai bagian dari lini musim dingin 2025. Koleksi ini dipresentasikan dalam peragaan busana di London Fashion Week, sebuah platform bergengsi yang dihadiri oleh ribuan profesional mode dan influencer global. Chief Creative Officer Daniel Lee, yang bergabung dengan Burberry pada 2022, menghidupkan kembali estetika Inggris dengan mengambil inspirasi dari festival musik, yang dikenal sebagai bagian integral dari budaya populer Inggris.
Menurut Daniel Lee, “Koleksi bernuansa festival musik ini merayakan semangat kebebasan dan keberagaman budaya Inggris, sekaligus menghormati warisan Burberry.” Koleksi ini menonjolkan elemen ikonik seperti motif kotak-kotak dan jaket tahan air, yang mencerminkan gaya hidup masyarakat Inggris saat menghadiri festival di tengah cuaca tak menentu.
Elemen Kunci dalam Koleksi Burberry
Koleksi bernuansa festival musik ini menampilkan sejumlah pakaian dan aksesori yang menggabungkan fungsi dan estetika. Beberapa item utama meliputi:
- Jaket Parka Tahan Air: Dirancang dengan bahan tahan cuaca, jaket ini terinspirasi dari gaya pengunjung festival musik yang menghadapi hujan dan lumpur. Jaket ini hadir dalam warna hijau zaitun dan krem, dengan detail tali serut dan tudung besar.
- Syal Kotak-Kotak: Motif kotak-kotak klasik Burberry dihadirkan dalam ukuran besar, cocok untuk melindungi dari angin dingin. Syal ini tersedia dalam warna tradisional seperti cokelat dan merah.
- Mantel Lapangan dan Sepatu Bot: Mantel lapangan panjang dengan detail kancing logam mencerminkan gaya pedesaan Inggris, sementara sepatu bot kulit tahan air melengkapi tampilan festival.
- Aksesori Praktis: Tas selempang dan topi bucket dengan logo Burberry menjadi pelengkap fungsional yang tetap bergaya.
Koleksi ini juga menonjolkan palet warna yang earthy, seperti hijau lumut, cokelat tanah, dan abu-abu, yang menggambarkan suasana pedesaan Inggris. Menurut laporan dari Vogue, koleksi ini dipuji karena berhasil memadukan elemen tradisional dengan sentuhan modern yang relevan untuk audiens global.
Inspirasi dari Festival Musik Inggris
Koleksi bernuansa festival musik ini mengambil inspirasi dari festival musik ternama seperti Glastonbury, Reading, dan Isle of Wight, yang dikenal dengan suasana meriah dan gaya berpakaian eklektik. Daniel Lee menyebut festival sebagai “cerminan budaya Inggris yang dinamis, di mana orang berkumpul untuk merayakan musik dan kebersamaan, terlepas dari cuaca.” Desain koleksi ini mencerminkan semangat tersebut, dengan pakaian yang praktis untuk cuaca hujan namun tetap modis.
Data dari Asosiasi Festival Inggris menunjukkan bahwa festival musik menyumbang lebih dari £1 miliar untuk ekonomi Inggris setiap tahun, dengan Glastonbury saja menarik lebih dari 200.000 pengunjung pada 2024. Koleksi bernuansa festival musik Burberry menangkap esensi budaya ini, menawarkan pakaian yang cocok untuk gaya hidup aktif dan petualang.
Peragaan Busana di London Fashion Week
Peluncuran koleksi bernuansa festival musik ini menjadi salah satu highlight di London Fashion Week, yang berlangsung pada September 2025. Peragaan busana Burberry digelar di venue terbuka di London, dengan panggung yang dirancang menyerupai ladang festival, lengkap dengan elemen rumput dan lampu panggung. Para model berjalan di runway dengan latar musik dari band Inggris kontemporer, memperkuat nuansa festival.
Acara ini dihadiri oleh selebriti dan influencer ternama, termasuk aktor Inggris dan ikon mode global, yang memuji pendekatan Burberry dalam menghidupkan kembali identitasnya. “Koleksi ini terasa sangat Inggris, namun tetap relevan untuk pasar internasional,” ujar editor mode dari Harper’s Bazaar. Media sosial seperti Instagram dan TikTok juga diramaikan dengan unggahan tentang koleksi ini, dengan tagar #BurberryWinter2025 menjadi tren.
Konteks Warisan Burberry
Burberry, didirikan pada 1856 oleh Thomas Burberry, dikenal dengan inovasinya dalam pakaian tahan cuaca, seperti trench coat ikonik yang pertama kali dirancang untuk militer Inggris. Koleksi bernuansa festival musik ini melanjutkan tradisi tersebut, dengan fokus pada fungsi dan estetika. Daniel Lee, yang sebelumnya sukses memimpin Bottega Veneta, membawa visi baru ke Burberry dengan menonjolkan akar budaya Inggris sambil menarik audiens muda.
Menurut laporan keuangan Burberry, pendapatan merek ini mencapai £2,9 miliar pada 2024, dengan pasar Asia dan Amerika Utara sebagai kontributor utama. Koleksi ini diharapkan meningkatkan daya tarik merek di kalangan generasi Z, yang kini menjadi target utama industri mode.
Dampak bagi Industri Mode
Koleksi bernuansa festival musik ini menandai kembalinya Burberry ke identitas aslinya setelah beberapa tahun bereksperimen dengan gaya urban. Pendekatan ini sejalan dengan tren industri mode yang kini mengutamakan keaslian budaya dan keberlanjutan. Burberry juga berkomitmen menggunakan bahan ramah lingkungan, seperti kain daur ulang untuk beberapa item dalam koleksi ini.
Pakar mode dari London College of Fashion, Dr. Emma Styles, menilai bahwa koleksi ini berhasil menjembatani tradisi dan modernitas. “Burberry menunjukkan bahwa warisan budaya dapat dihadirkan dalam konteks kontemporer, membuat koleksi bernuansa festival musik ini relevan untuk pasar global,” katanya. Koleksi ini juga diharapkan mendorong tren pakaian tahan cuaca yang stylish di musim dingin 2025.
Strategi Pemasaran dan Distribusi
Burberry memanfaatkan platform digital untuk mempromosikan koleksi bernuansa festival musik ini. Selain peragaan busana, merek ini merilis kampanye video yang menampilkan model mengenakan koleksi di suasana festival, dengan latar pedesaan Inggris. Video ini tayang di YouTube, Instagram, dan situs resmi Burberry, menjangkau audiens global dalam hitungan jam.
Koleksi ini tersedia di butik Burberry di seluruh dunia, termasuk Jakarta, serta melalui situs e-commerce merek tersebut. Harga item bervariasi, mulai dari Rp5 juta untuk syal hingga Rp20 juta untuk jaket parka. Burberry juga menawarkan personalisasi monogram untuk beberapa produk, meningkatkan daya tarik bagi konsumen premium.
Baca juga: Gaya Melania Trump: Topi Ungu dan Gaun Kuning yang Elegan Saat Kunjungan ke Inggris
Respon Publik dan Media
Respon terhadap koleksi bernuansa festival musik ini sangat positif, terutama di kalangan penggemar mode dan komunitas festival. Media seperti Vogue dan Elle memuji desain yang praktis namun elegan, sementara influencer di Instagram memamerkan syal dan jaket sebagai must-have musim dingin. Di Indonesia, komunitas mode lokal menyambut koleksi ini sebagai inspirasi untuk gaya musim hujan yang tetap modis.
Namun, beberapa kritikus mode mencatat bahwa harga koleksi ini mungkin sulit dijangkau oleh pasar yang lebih luas. Meski begitu, Burberry tetap optimistis dengan strategi pemasaran yang menargetkan konsumen kelas atas dan generasi muda yang peduli dengan gaya.
Penutup: Koleksi Bernuansa Festival Musik Perkuat Identitas Burberry
Koleksi bernuansa festival musik Burberry untuk musim dingin 2025, yang diluncurkan pada 26 September 2025, berhasil menghidupkan kembali warisan budaya Inggris melalui desain jaket parka, syal kotak-kotak, dan mantel lapangan. Dirancang oleh Daniel Lee, koleksi ini menangkap semangat festival musik seperti Glastonbury, sekaligus menawarkan pakaian fungsional untuk cuaca ekstrem. Dipresentasikan di London Fashion Week, koleksi ini memperkuat posisi Burberry sebagai merek mode mewah yang relevan secara global.
Ke depan, Burberry diharapkan terus menggabungkan inovasi dan tradisi dalam koleksi mendatang, dengan fokus pada keberlanjutan dan daya tarik untuk generasi muda. Seperti yang dikatakan Dr. Emma Styles, “Koleksi bernuansa festival musik ini adalah bukti bahwa Burberry mampu merayakan akarnya sambil tetap relevan di era modern.” Koleksi ini siap menjadi inspirasi bagi pecinta mode di seluruh dunia.